Jembatan Belanda di Gianyar Ini Akan Disulap Jadi Tempat Wisata
[ad_1]
GIANYAR – Jembatan gantung peninggalan zaman kolonial Belanda yang berada di Banjar Tebuana, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, akan disulap jadi ikon wisata.
Untuk mendukung upaya itu, jembatan itu sedang diusulkan untuk perbaikan. Apalagi, lokasinya merupakan pintu masuk ke desa Sukawati yang identik dengan pasar seni.
Penjabat Perbekel Desa Sukawati, I Wayan Asdita Adi menyatakan jembatan tersebut diperkkirakan berdiri zaman kolonial Belanda, sekitar abad 17-18 masehi. Jembatan gantung tersebut terbuat dari besi baja dan masih utuh.
“Dulu jembatan ini digunakan sebagai penyeberangan pejalan kaki,” ujarnya, Selasa (3/8).
Lambat laun, seiring meningkatnya arus lalu lintas, jembatan gantung tidak mampu menopang beban. Sehingga di sebelah Selatan, dibangun jembatan yang baru sebagai pengganti jembatan yang lama.
Meski tidak lagi dilintasi, atau tidak lagi jadi jembatan utama, namun instansi terkait sebagai pengelola jembatan masih melakukan perawatan secara berkala. Sayangnya karena usia jembatan yang sudah tua, dan bagian lantai terbuat dari kayu menjadi lapuk.
“Jadi kondisi jembatan sekarang dalam kondisi rusak. Untuk lantainya karena terbuat dari kayu. Sedangkan besinya masih lumayan kuat tapi hanya untuk pejalan kaki,” jelasnya.
Pemerintah Desa Sukawati pun telah mengajukan proposal untuk perbaikan jembatan ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Disamping itu, Perbekel Sukawati periode 2015-2021, Dewa Dwi Putra juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Purbakala Provinsi Bali untuk mengembangkan potensi di sekitar jembatan gantung tersebut.
Rencananya areal tersebut akan dijadikan destinasi wisata yang terletak di pintu masuk Desa Sukawati.
“Tapi sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari Dinas PU terkait kapan akan dilakukan perbaikan atau renovasi terhadap jembatan tersebut,” imbuhnya.
Sesuai rencana, jembatan akan dijadikan lokasi pemotretan. Baik untuk prewedding hingga pembuatan video klip.
“Tetapi tanpa adanya renovasi, kami berani. Karena sangat riskan dengan kondisi jembatan yang sekarang,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber Berita