Menparekraf-KBRI ajak masyarakat Singapura untuk “road to The 10 New Bali”
[ad_1]
Dalam diskusi yang digelar KBRI (22/7) itu, peserta diajak menjelajahi berbagai tempat wisata menarik di Labuan Bajo dan Bromo, melalui video dan foto. “Pariwisata merupakan senjata ampuh yang dapat digunakan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia pascapandemi,” kata Menparekraf sebagaimana dalam siaran pers KBRI yang diterima di Batam, Jumat.
KBRI Singapura menggelar Road to The 10 New Bali Second Edition Book Launch episode lima, yang membahas dua tujuan wisata unggulan Indonesia yaitu Labuan Bajo dan Bromo.
Baca juga: KBRI Singapura ajak diaspora promosikan pariwisata
Buku 10 New Bali merupakan hasil karya masyarakat dan diaspora Indonesia di Singapura, serta warga negara asing yang memiliki kecintaan akan fotografi dan wisata Indonesia.
Menparekraf menyatakan buku 10 New Bali ikut andil dalam proses akselerasi persiapan untuk menghadirkan sektor pariwisara dan ekonomi kreatif Indonesia yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo yang menyatakan harapannya, buku 10 New Bali dan upaya promosi wisata yang dilakukan pihaknya dapat mendukung perkembangan sektor pariwisata Indonesia.
Buku 10 New Bali Edisi Kedua tidak hanya menyajikan gambar-gambar 10 destinasi tujuan wisata unggulan Indonesia yaitu Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Prambanan dan Borobudur, Taman Nasional Bromo Tenger Semeru, Mandalika Lombok, Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, Wakatobi, dan Morotai, melainkan juga menyajikan berbagai informasi penting yang dapat memudahkan wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Baca juga: Wisata virtual, tantangan baru industri pariwisata Indonesia
Dalam seri diskusi kali ini, ditampilkan cerita-cerita seru dan unik para photographer di balik gambar-gambar indah dan video menarik dari tempat-tempat wisata di Labuan Bajo dan Bromo, sehingga para peserta seolah-olah diajak untuk berwisata secara virtual.
KBRI berharap, cara kreatif promosi wisata Indonesia itu dapat tetap menjaga minat wisatawan untuk kemudian mengunjungi Indonesia setelah pandemi berlalu.
[ad_2]
Sumber Berita