Bali Diguyur Hujan Lebat Saat Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

[ad_1]

DENPASAR –Fenomena hujan lebat yang mengguyur sejumlah daerah di Bali, sempat membuat sebagian masyarakat bertanya-tanya.

Padahal saat ini, Bali semestinya masih berada dalam musim kemarau. Lalu apa penjelasan terkait hujan lebat yang terjadi saat kemarau di Bali.

Terkait hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar

melihat bahwa fenomena hujan saat musim kemarau bukan fenomena luar biasa.

Sebaliknya, BMKG menilai, turunnya hujan saat kemarau sebagai kejadian yang biasa. Apalagi Pulau Bali akan memasuki musim hujan pada Oktober 2021 mendatang

Seperti disampaikan Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Imam Faturahman.

Saat dikonfirmasi, turunnya hujan saat musim kemarau di Bali bukan terjadi menjelang minggu kedua.

Melainkan, dari sejak awal bulan, awan hujan juga terjadi dari sejak awal September lalu.

Hal ini, kata Imam menunjukkan tanda Bali akan menyudahi musim kemarau.

 “Jadi mestinya memang Agustus atau September masih musim kemarau, bahkan puncaknya biasanya di Agustus. Namun bukan berarti musim kemarau tidak ada hujan,” ujarnya Kamis (9/9/2021).

Bahkan imbuh Imam, BMKG memperikanan musim hujan akan berlansung pada bulan Oktober 2021 hingga Februari 2022 mendatang.

Untuk puncak hujan, diprediksi terjadi pada bulan Desember 2021 ini.

“Musim hujan bisa kita cek jika jumlah curah hujan dalam satu dasarian mencapai 50mm dan diikuti 2 dasarian berikutnya juga mencapai 50mm,” ungkapnya.

Atas hal ini, tak hanya warga, pemerintah provinsi Bali juga diminta untuk waspada untuk persiapan musim hujan, tertutama sejumlah wilayah yang masuk dalam potensi rawan banjir, seperti Kabupaten Badung dan Denpasar dan sejumlah daerah lain di Bali.

[ad_2]

Sumber Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.