Terungkap! Oksigen untuk Buleleng Sempat Langka karena Masalah Ini
[ad_1]
SINGARAJA – Teka-teki langkanya oksigen di sejumlah RS di Buleleng ternyata bukan semata produksi yang jauh di bawah kebutuhan atau permintaan oksigen di Bali. Setelah ditelusuri, ternyata ada tata kelola distribusi oksigen yang membuat jatah Buleleng tersendat.
Skema distribusi oksigen cair ke rumah sakit yang ada di Buleleng itu lah yang akan diubah agar pasokan ke Buleleng menjadi lancar. Pasokan oksigen tak lagi diprioritaskan pada rumah sakit yang ada di Denpasar dan Badung. Rencananya RSUD Buleleng juga akan menerima jatah yang sama. Sehingga kelangkaan oksigen tak berkepanjangan.
Selama ini distribusi oksigen cair dikendalikan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Pasokan oksigen dari Jawa Timur, biasanya disuplai ke wilayah Denpasar dan Badung lebih dulu. Setelah itu barus disuplai ke Buleleng.
Dampaknya pada pekan kedua dan pekan ketiga bulan Juli 2021, terjadi kelangkaan oksigen di Buleleng. Meski tak sampai habis total, kondisi itu terang saja membuat was-was. Karena jumlah pasien yang membutuhkan oksigen cukup banyak.
RSUD Buleleng bahkan harus menunda beberapa operasi medis. Operasi medis hanya diprioritaskan pada cedera kepala, pendarahan, persalinan caesar, usus buntu, serta beberapa kondisi medis yang dianggap darurat.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengungkapkan, sejak sepekan terakhir suplai oksigen cair di Buleleng mulai terkendali.
“Kondisi ini kan harus tetap dijaga. Jangan sampai hanya seminggu lancar, minggu-minggu berikunya terkendala lagi,” kata Suyasa saat ditemui pada Sabtu (31/7) sore.
Menurut Suyasa akan terjadi perubahan skema distribusi oksigen cair. Mulai pekan depan, oksigen tak lagi didistribusikan lebih dulu ke wilayah Denpasar dan Badung. Hal itu dilakukan karena pertimbangan jarak dan waktu.
“Nanti dari Jawa Timur, langsung ada kendaraan khusus yang mendistribusikan oksigen cair ke Buleleng. Jadi tidak harus transit Denpasar dulu, baru ke Buleleng. Itu sangat memakan waktu,” kata Suyasa.
Dengan skema tersebut, satgas optimistis suplai oksigen cair tak akan terganggu. Selain itu skema distribusi juga lebih efektif.
“Kondisi saat ini pasokan oksigen kita cukup untuk dua hari ke depan. Mudah-mudahan kondisi ini seterusnya aman,” tandasnya.
[ad_2]
Sumber Berita